Selasa, 03 Juni 2014

Memaksimalkan Keuntungan



BAB I
PENDAHULUAN

       A.      Latar Belakang
Di dalam dunia usaha saat ini persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang memproduksi barang sejenis. Untuk itu setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah dengan perusahaan lainnya. Karena hampir semua perusahaan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan.
Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan secara teoritis laba adalah kompensasai atau resiko yang ditanggung oleh perusahaan, makin besar resiko semakin besar pula laba yang diperoleh. Sedangkan menurut Domonick Solvatore keuntungan merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC). Dan keuntungan maksimum akan tercapai apabila selisih positif antara TR dan TC mencapai angka terbesar.


       B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian dari memaksimalkan Keuntungan (laba)?
2.         Apa Tujuan Perusahaan Memaksimalkan Keuntungan?
3.         Apa saja macam-macam pendekatan dalam memaksimalkan Keuntungan.

BAB II
PEMBAHASAN

          A.      Pengertian Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Laba adalah  selisih antara penerimaan total dan biaya total Penerimaan total= jumlah yang diterima dari penjualan produk (q x P).
Biaya total adalah jumlah dari:
  1. Biaya total yang dikeluarkan dari kantong
  2. Tingkat pengembalian modal yang wajar
Biaya peluang  masing-masing faktor produk.  Di masa sekarang ini, di mana persaingan sangat ketat, perusahaan harus selalu dapat menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar. Untuk memaksimalkan laba yang diperoleh bisa dicapai melalui bermacam-macam cara, antara lain ialah melalui efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber daya manusia, maupun keuangan.
            Dalam bertingkah laku, konsumen memberikan latar belakang yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi terhadap suatu barang yang dihasilkan perusahaan dalam menghasilkan produk yang dihasilkan. Segala hasil produksi ditentukan oleh sifat permintaan oleh para pembeli didalam pasar. Ini yang mengakibatkan atau mendorong para pembeli akan menaikkan atau memperbanyak permintaannya apabila harga itu turun dan akan mengurangi pembelian tersebut bila harga naik.
Sehingga permasalahan yang timbul akan memberi suatu konflik perusahaan dalam memproduksi, perusahaan harus mampu menganalisis sampai dimana factor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang.
Didalam perusahaan atau biasanya disebut dengan Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu: perusahaan perseorangan, firma, dan perseoraan terbatas.
1.      Perusahaan perseorangan, Organisasi Perusahaan yang paling banyak jumlahnya dalam setiap perekonomian, tetapi sumbangan terhadap keseluruhan produksi tidaklah terlalu besar karena perusahaan ini kebanyakan dari usaha kecil-kecilan. Sehingga perusahaan ini lebih sulit dalam mendapatkan modal yang besar bahkan hasil produksinya tidak terlalu banyak ini diakibatkan modal yang sedikit. Kalau melihat prospek dari usaha ini kedepan adalah setiap pemilik usaha memiliki hak preogatif yang sangat kuat terhadap perusahaannya. Sedangkan kelemahanya adalah modal yang sangat sedikit terkadang tidak mencukupi dan sulit dalam memperoleh pinjaman.
2.      Perseroan terbatas, jenis perusahaan ini jika dilihat dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, Organisasi ini lebih banyak diambil oleh perusahaan untuk melakukan usahanya, bahkan di negara-negara besar juga menggunakan jenis perusahaan ini. Perusahaan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengusaha.
3.      Perusahaan Firma atau Perkongsian, dalam perusahaan tipe seperti ini banyak dimiliki oleh beberapa orang. Mereka yang melakukan kesepakatan bersama dalam pelaksanaannya suatau usaha yang seperti ini membagi keuntungan  yang diperolehnya.
Dalam pengaplikatifan suatu perusahaan yang telah disebutkan diatas, dapat tercapai tergantung setiap individunya dalam memilih mana yang menurut mereka lebih menguntungkan bagi perusahaan mereka.
Tujuan utama dari suatu usaha adalah mendapatkan keuntungan, agar kelangsungan usaha dapat tetap terjaga. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari faktor manusia sebagai pengendali semua fungsi. Akan tetapi tidak hanya faktor manusia saja, faktor pendukung lain juga berpengaruh terhadap perolehan keuntungan atau laba. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah produk, modal, dan upah tenaga kerja.
Perusahaan inti sebagai pihak pertama berfungsi sebagai pihak penyedia sarana produksi dan sekaligus memasarkan hasil produksinya. Pihak ini biasanya berupa perusahaan yang lebih dikenal sebagi poultry shop. Pihak kedua adalah penyedia dana usaha. Penyedia dana biasanya berupa lembaga keuangan berupa bank ataupun non bank yang umumnya diupayakan oleh perusahaan inti atau bahkan seringkali perusahaan inti tersebut merangkap dan bertindak sebagai penyandang dana. Pihak ketiga adalah perusahaan. Pihak ketiga ini biasanya adalah perusahaan atau kelompok pengelolah yang hanya mempunyai kemampuan teknis saja, atau hanya mempunyai sumber daya prasarana produksi saja yang berupa lahan dan tidak mempunyai kemampuan dalam bidang pendanaan. Pihak ketiga ini sering disebut sebagai Plasma.
Dengan manajemen membuka kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk memaksimalkan utilitas perusahaan. Bahwa manajemen perusahaan target mendorong informasi positif harus lebih banyak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga saham sehingga harga pasar yang digunakan sebagai pedoman negosiasi telah berada pada tingkat harga ekuilibrium baru yang diinginkan oleh pemegang saham perusahaan target, yang pada akhirnya mampu meningkatkan nilai takeover. Manajemen laba dengan motivasi yang sama telah dilakukan, baik untuk program bonus, motivasi penundaan penggantian CEO, maupun motivasi IPO.
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR  dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC).
       B.       Tujuan Perusahaan dalam Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai  jumlah yang maksimum”.Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai.Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk  mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping menyadari kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industry juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa factor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.
       C.       Cara Mencapai Tujuan Perusahaan Memaksimumkan Keuntungan (Laba)
Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan yang lebih besar dari ongkos produksi, dan kerugian akan terjadi apabila hasil penjualan lebih sedikit dari ongkos produksi. Dalam usahanya untuk mempoduksi barang-barang yang diperlukan dalam masyarakat, dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya.
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin maju membawa pengaruh yang besar terhadap produksi yang
dihasilkan oleh industri. Seperti halnya industri lain, setiap industri juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah produk yang dalam hal ini adalah jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

          D.      Pendekatan-pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
        1.      Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

Q
P
TR
TC
Keuntungan Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
17
18,5
19,5
20,75
22,25
24,25
27,5
32,5
40,5
52,5
-12
-8,5
-4’5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
-2,5
Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada saat selisih antara TR dan TC adalah yang paling besar. Dengan tingkat harga yang terjadi di pasaran sebesar 5, maka produsen akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu sebesar 7,5. 
       2.      Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari  jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC  yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku. sehingga π=TR-TC.
Q
P=MR
MC
Keuntungan Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
-
1,5
1
1,25
1,5
2
3,25
5
8
12
-12
-8,5
-4,5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
2,5










 
Pada tabel di atas dicari kondisi pada saat MR=MC dimana pada kondisi tersebut jumlah output yang dihasilkan adalah 8 unit dan tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 7,5. 
       3.      Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
   
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai pemaksimalan laba, maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut:
    1.   Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi.Pada intinya tujuan dari memaksimalkan laba adalah mencari keuntungan bagi perusahaan tersebut yang sedang produksi.
      2.   Adapun pendekatan – pendekatan yang ada di memaksimalkan laba sebagai berikut :
      a.   Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC) maka TC = FC + VC.
      b.   Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Yaitu hasil tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual perunit lagi barang yang di produksi.
      c.   Pendekatan Rata – rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Maka π=(P-AC).Q.

3 komentar:

  1. pakah kombinasi biaya yang paling murah dapat memaksimalkan laba?mohon penjelasanya?

    BalasHapus
  2. Casinos Near Harrah's Casino and Racetrack - Mapyro
    1 영주 출장안마 Casino Dr in 창원 출장마사지 Harrah's, LA 양주 출장샵 70130. MapYRO 상주 출장샵 Hotels and Resorts offers 충주 출장안마 392 licensed hotels, motels, and casinos in the area.

    BalasHapus